Flickr Images

  • This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words.

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words.

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words.

Sunday, August 28, 2011

ASAL MULA NAMA BULELENG & SINGARAJA

Dahulu kala di Pulau Bali, tepatnya di daerah Klungkung hiduplah seorang Raja yang bergelar Sri Sagening. Ia mempunyai istri yang cukup banyak. Istri yang terakhir bernama Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji dan merupakan keturunan Kyai Pasek Gobleg. Namun malang nasib Ni Luh Pasek, sewaktu ia mengandung, ia dibuang secara halus dari istana, ia dikawinkan dengan Kyai Jelantik Bogol oleh suaminya.

Kesedihannya agak berkurang berkat kasih sayang Kyai Jelantik Bogol yang tulus. Setelah tiba waktunya ia melahirkan anak laki-laki yang dinamai I Gusti Gede Pasekan.

Bayi bernama I Gusti Gede Pasekan makin hari makin besar, setelah dewasa ia mempunyai wibawa besar di Kota Gelgel. Ia sangat dicintai oleh pemuka masyarakat dan masyarakat biasa.

Ia juga disayang oleh Kyai Jelantik Bogol seperti anak kandungnya sendiri. Pada suatu hari, ketika ia berusia dua puluh tahun, Kyai Jelantik Bogol memanggilnya.

“Anakku,” kata Kyai Jelantik Bogol, ”Sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji.”

“Mengapa saya harus pergi kesana, Ayah?”

“Anakku, itulah tempat kelahiran ibumu.”

“Baiklah, Ayah. Saya akan pergi kesana.”

Sebelum berangkat, Kyai Jelantik Bogol berkata kepada anaknya, ”I Gusti, bawalah dua senjata bertuah ini, yaitu sebilah keris bernama Ki Baru Semang dan sebatang tombak bernama Ki Tunjung Tutur. Mudah-mudahan engkau akan selamat.”

“Baik, Ayah!”

Dalam perjalanan ke Den Bukit ini, I Gusti Gede Pasekan diiringi oleh empat puluh orang di bawah pimpinan Ki Dumpiung dan Ki Kadosot.

Setelah empat hari berjalan, tibalah mereka di suatu tempat yang disebut Batu Menyan. Disana mereka bermalam. Malam itu I Gusti Gede Pasekan dan ibunya dijaga ketat oleh para pengiringnya secara bergiliran.

Tengah malam, tiba-tiba datang makhluk gaib penghuni hutan. Dengan mudah sekali I Gusti Gede Pasekan diangkat ke atas pundak makhluk gaib itu sehingga ia dapat melihat pemandangan lepas dari lautan dan daratan yang terbentang di depannya. Ketika ia memandang ke timur dan barat laut, ia melihat pulau yang amat jauh. Sedangkan ketika ia memandang kearah selatan, pemandangannya dihalangi oleh gunung. Setelah makhluk gaib itu lenyap, didengarnya suatu bisikan.

“I Gusti, sesungguhnya daerah yang baru engkau lihat itu akan menjadi daerah kekuasaanmu.”

I Gusti Gede Pasekan sangat terkejut mendengar suara gaib itu. Namun ia juga merasa senang, bukankah suara itu adalah pertanda bahwa pada suatu ketika ia akan mendapat kedudukan yang mulia, menjadi penguasa suatu daerah yang cukup luas.

Memang untuk mencapai kemuliaan orang harus menempuh berbagai kesukaran terlebih dahulu.

Ia menceritakan apa yang didengarnya secara gaib itu kepada ibunya.

Ibunya memberi semangat untuk terus melakukan perjalanan. Keesokan harinya rombongan I Gusti Gede Pasekan melanjutkan perjalanan yang penuh dengan rintangan. Walaupun perjalanan ini sukar dan jauh, akhirnya mereka berhasil juga mencapai tujuan dengan selamat.

Pada suatu hari ketika ia berada di desa ibunya, terjadilah peristiwa yang menggeparkan. Ada sebuah perahu Bugis terdampar di pantai Panimbangan. Pada mulanya orang Bugis meminta pertolongan nelayan di sana, tetapi mereka tidak berhasil membebaskan perahu yang kandas.

Nahkoda perahu Bugis sudah putus asa, tapi tetua kampung nelayan datang mendekatinya.

“Hanya seorang yang dapat menolong Tuan.”

“Tuan, katakan saja, siapa yang dapat menyeret perahu kelautan?”

“Seorang anak muda, namun sakti dan perahu wibawa.” jawab tetua kampung.

“Siapa namanya?”

“I Gusti Gede Pasekan!”

Keesokan harinya orang Bugis itu datang kepada I Gusti Gede Pasekan. Ia berkata, ”Kami mengharapkan bantuan Tuan. Jika Tuan berhasil mengangkat perahu kamu, sebagian isi muatan perahu akan kami serahkan kepada Tuan sebagai upahnya.”

“Kalau itu memang janji Tuan, saya akan mencoba mengangkat perahu kandas itu,” jawab I Gusti Gede Pasekan. Untuk melepaskan perahu besar yang kandas itu, I Gusti Gede Pasekan mengeluarkan dua buah senjata pusaka warisan Kyai Jelantik Bogol.

Ia memusatkan pikirannya. Tak lama kemudia muncullah dua makhluk halus dari dua buah senjata pusaka itu.

“Tuan apa yang harus hamba kerjakan?”

“Bantu aku menyeret perahu yang kandas itu ke laut lepas!”

“Baik Tuan!”

Dengan bantuan dua makhluk halus itu ia pun berhasil menyeret perahu dengan mudah.

Orang lain jelas tak mampu melihat kehadiran si makhluk halus, mereka hanya melihat I Gusti Gede Pasekan menggerak-gerakkan tangannya menunjuk ke arah perahu.

Karena senangnya, orang Bugis itu pun menepati janjinya. Diantara hadiah yang diberikan itu terdapat dua buah gong besar. Karena I Gusti sekarang sudah menjadi orang kaya, ia digelari dengan sebutan I Gusti Panji Sakti.

Sejak kejadian itu, kekuasaan I Gusti Panji Sakti, mulai meluas dan menyebar kemana-mana. Ia pun mulai mendirikan suatu Kerajaan baru di daerah Den Bukit.

Kira-kira pada pertengahan abad ke-17 ibukota Kerajaan itu disebut orang dengan nama Sukasada.

Semakin hari Kerajaan itu makin luas dan berkembang lalu didirikanlah Kerajaan baru. Letaknya agak ke utara dari kota Sukasada. Sebelum dijadikan kota, daerah itu banyak sekali ditumbuhi pohon buleleng. Oleh karena itu, pusat kerajaan baru disebut Buleleng. Buleleng adalah nama pohon yang buahnya sangan digemari oleh burung perkutut. Di pusat kerajaan baru itu didirikan istana megah, yang diberi nama Singaraja.

Nama itu menunjukkan bahwa penghuninya adalah seorang Raja yang seperti singa gagah perkasa. Hal ini dikarenakan I Gusti Panji Sakti memang dikenal sebagai sosok yang sakti dan gagah berani. Jika ada gerombolan bajak laut atau perampok yang mengacau, sang Raja turut maju ke medan perang bersama prajuritnya, karena itu tepatlah jika istananya disebut Singaraja.

Ada pula yang mengatakan bahwa Singaraja berarti "tempat persinggahan raja"’. Konon, ketika istananya masih ada di Sukasada, raja sering singgah disana. Dengan demikian, kata Singaraja berasal dari kata Singgah Raja.

Legenda asal-usul kota Buleleng dan kota Singaraja ini dipercaya penduduk Bali benar-benar pernah terjadi.

Ibu Panji Sakti berasal dari kasta Sudra, yakni kalangan rendah pada masyarakat Hindu-Bali. Hal ini sangat menarik, sebab seseorang yang berasal dari kalangan rendah dapat menjadi orang yang berkedudukan tinggi dan mulia karena perjuangan dan usahanya yang keras meraih cita-cita.

Sumber: bali3000.com

HOTEL MURAH DI KAWASAN LEGIAN-KUTA

Bali memang merupakan daerah tujuan wisata, baik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara. Jika anda berminat untuk berlibur ke BALI dimusim liburan, Bali Dogen memberikan sedikit informasi mengenai HOTEL Murah di kawasan Legian-Kuta.
Bila anda butuh informasi lebih lengkap, anda dapat menghubungi via telpon atau dapat melihat-lihat alamat website yang tersedia.
semoga informasi ini bermanfaat bagi anda dan keluarga.


1. SANDAT BALI HOTEL
Jl. Legian 120
Telephone: (+62361) 753491
http://www.sandatbalihotel.com/
Harga Rp 150.000 - 500.000 per hari

2.HOTEL LUSA
Jl. Pantai Kuta - Gg. Benesari. Kuta - Bali
Telephone: (+62361) 753714 | Fax: (+62361) 765691
http://www.hotellusakuta.com
Harga $15.00 - $79.00

3. RITA HOTEL
Jl.Poppies 1, Kuta Tel. 0361-751760
Website: www.ritazahotel.com
*Standard Fan (Rp 100.000)
*Standard AC (Rp 200.000)

4.HOTEL SORGA
HOTEL SORGA
JL. Pantai Kuta, Br. Pering Kuta, Bali - Indonesia
Phone (62-361) 751897, 758613
http://www.hotelsorga.com/
Harga: Rp 150.000 - Rp 375.000

5. Legian Beach Inn
Jl.Padma, Legian Kelod, Kuta Tel. 0361-751087
*Standard fan (Rp 70.000 - 90.000)
*Standard AC (Rp 125.000 - 200.000)

6. Beneyasa 1 Beach Inn
Jl.Legian, Gg.Poppies 2, Kuta Tel. 0361-754180
*Standard Fan (Rp 90.000 - 150.000)
*Standard AC (Rp 120.000 - 200.000)

7. Kodja Beach Inn
Jl.Pantai Kuta No.42, Kuta Tel. 0361751754
*Standard Fan (Rp 100.000 - 170.000)
*Deluxe AC (Rp 300.000 - 350.000)

8. Hotel Mahendra
Jl.Poppies 2, Kuta Tel. 0361-752371
*Standard Fan (rp 45.000 - 65.000)
*Standard AC (Rp125.000 - 150.000)

9. Sari Bali Cottage
Jl.Poppies 2, Kuta Tel. 0361756911
*Standard Fan (Rp 100.000 - 150.000)
*Standard AC (Rp 200.000 - 250.000)

10.Gemini Star hotel
Jl.poppies 2, Kuta Tel. 0361-750558
*Standard Fan (rp 105.000 - 115.000)
*Superior & deluxe AC (rp 185.000 - 250.000)

NAh, itu 10 Hotel yang mungkin bisa menjadi referensi anda apabila memutuskan untuk berlibur ke BALI, semoga bermanfaat.

Gambar: Sandat Bali Hotel

Wednesday, August 24, 2011

BUBUR KETAN HITAM ALIAS BUBUH INJIN

Bubur ketan hitam adalah makanan khas dari pulau dewata bali yang dikenal dengan nama bubuh injin. Bubuh Injin ini terbuat dari beras ketan hitam yang dimasak dengan gula merah.
Sebagai pelengkap biasanya disajikan dengan santan kental yang telah dimasak dengan garam dan juga daun pandan agar wangi. Namun ada juga yang memberi campuran parutan kelapa di atas bubuh injin.
Bubuh injin banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional atau di warung-warung di daerah bali. Agar bubuh injin terasa lebih nikmat dan segar dapat juga diberi es batu.


Gambar:baliguide.com

ES ANCRUK DI BULAN PUASA

Es Ancruk adalah minuman yang sangat populer pada bulan puasa. Es ancruk merupakan perpaduan antara bubur sumsum, printil, ketan, bubur sagu mutiara, agar-agar, sirop dan yang tidak kalah penting es batu, yang bersatu di dalam 1 mangkok dan sangat cocok di nikmati terutama bagi mereka yang seharian berpuasa.

Es ancruk dapat kita nikmati saat bulan puasa terutama di kota singaraja.


nb.
gambar di atas bukan gambar es ancruk lho...
kalau mau yang asli, datang saja ke singaraja, pas bulan puasa he..he....

JUKUT ARES (SAYUR BATANG PISANG)

Jukut ares adalah nama salah satu masakan di Bali yang bahan dasanya menggunakan batang pisang (gedebong). Bagi yang belum pernah merasakan nikmatnya batang pisang mungkin sedikit merasa risih, karena biasanya batang pisang yang sudah tua dipakai sebagai campuran untuk makan ternak (babi).

Postingan berikut ini adalah resep Jukut Ares alias sayur batang pisang

BAHAN :
a. Batang pohon pisang muda 1000 g
b. Balung dan daging babi 1,5 kg

BUMBU :
a. Bawang merah 75 g
b. Bawang putih 30 g
c. Kunir 5 g
d. Jahe 5 g
e. Laos 5 g
f. Kemiri 10 g
g. Cabai merah 15 g
h. Terasi 5 g
i. Asem 10 g
j. Daun sereh 10 g
k. Daun salam 2 lembar
l. Garam secukupnya
m. Minyak kelapa secukupnya

CARANYA MEMBUAT :
1. Batang pisang diiris tipis-tipis, kemudian ditambahkan minyak, garam dan asam terus diremas-remas sehingga lemas.
2. Bahan-bahan bumbu di haluskan dan ditumis.
3. Daging dan balung babi direbus sampai empuk kemudian dimasukkan batang pisang yang telah diiris tipis dan bumbu, terus direbus sampai matang.
4. Jukut arespun siap dihidangkan.

Selamat menikmati

SATE LANGUAN

Selain Sate Plecing dan Sate lilit, Bali mempunyai sate languan, sate kakul dan juga Sate Susu. Nah pada kesempatan ini, saya akan memposting Sate Languan berikut resep pembuatannya.

Sate languan terbuat dari ikan laut, kelapa muda, bumbu dan gula. Sate ini merupakan makanan khas kabupaten Klungkung, namun penyebarannya hampir di seluruh Bali. sate ini digunakan sebagai hidangan dan sajian pada upacara keagamaan. Sebagai hidangan sate languan sebaiknya dihidangkan dalam keadaan panas (segera setelah dipanggang). Sate languan dapat tahan sampai satu hari tidak rusak.

Nah, berikut bahan-bahan dan cara pemmbuatannya, cekidot....

Bahan :
Ikan 3 kg
Kelapa muda 3 butir
Kelapa tua 0,5 butir

Bumbu :
Bawang putih 15 biji
Bawang merah 32 biji
Jahe 1 empang besar
Cabai merah 40 biji
Terasi 30 kg
Garam 1 sendok makan
Lemo 1 butir
Gula secukupnya

Cara Pembuatan:
10 biji bawang putih, 12 biji bawang merah dan jahe diiris-iris kemudian ditambahkan dengan 20 biji cabai merah terus ditumbuk. Bawang merah dan bawang putih sisanya dan cabai sebanyak 20 biji diiris-iris, kemudian masing-masing digoreng dengan minyak kelapa. Terasi, garam dan gula diulek sampai lumat selanjutnaya ditambahkan dengan santan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Kedalam campuran gula, terasi dan garam yang telah lumat ditambahkan dengan cabai segar yang telah dicincang. Semua bahan yang telah disiapkan tadi dan daging ikan yang telah ditumbuk halus dicampur menjadi satu, selanjutnya ditambahkan lemo dan fitsin secukupnya. Campuran ini diuleni sampai lumat dan selanjutnya disebut adonan. Adonan tersebut kemudian dililitkan pada tusuk sate (yang terbuat dari pelepah daun kelapa). Selanjutnya tusuk sate yang telah dililitkan dengan adonan tersebut dipanggang diatas bara api yang dibuat dari tempurung kelapa sampai matang. Selanjutnya sate languan siap dihidangkan.

sumber: baliaga.com
gambar: indonesia.gunadarma.ac.id

Tuesday, August 23, 2011

SATE KANTONG SUSU

Sate kantong susu adalah sate khas bulan puasa yang dijual di Kampung jawa tepatnya di Jl. A.Yani Denpasar-Bali. Diberi nama sate kantong susu karena sate ini berbahan dasar payudara (susu) sapi.
Sate kantong susu ini hanya bisa dinikmati saat bulan puasa. Sate susu ini selalu ludes menjelang berbuka puasa.
Menurut mereka sate susu sapi ini dipercaya dapat meningkatkan vitalitas kaum pria dan dapat menghangatkan tubuh.

Cara membuatnya cukup mudah, Pertama siapkan bagian payudara sapi yang kemudian direbus selama tiga jam lamanya agar sate terasa empuk dan kenyal.

Sementara untuk bumbunya, yakni bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, garam dan sedikit gula, ketumbar, santan dan daun jeruk. Bahan-bahan tersebut kemudian dihaluskan lalu ditumis bersama dengan daun jeruk dan santan.

Setelah payudara sapi yang sudah direbus dipotong-potong kemudian di masukan ke dalam bumbu dan didiamkan selama kurang lebih 15 menit agar bumbu dapat meresap pada daging payudara sapi.

Jika bumbu sudah meresap ke dalam daging, tusuk satu persatu daging, dan sate siap untuk dibakar diatas bara. Agar lebih nikmat, sate susu dapat disajikan dengan sambal tomat, dan disantap dalam keadaan hangat.

Sumber:baliantaranews.com